Rabu, 27 Desember 2017

Asteroid Berbentuk Tengkorak Kembali Hantui Bumi 2018



NEW YORK - Asteroid berbentuk wajah tengkorak yang menyeramkan yang dijuluki 'asteroid Halloween' akan menghantui Bumi lagi tahun 2018. Asteroid yang diberi nama 2015 TB145 pertama kali dilalui 300.000 mil dari Bumi pada 31 Oktober 2015

Sebuah batuan berbentuk tengkorak akan menghantui dunia lagi tahun depan.  Asteroid ini diperkirakan akan kembali melintasi bumi pada November 2018. Sayangnya, jaraknya lebih jauh dari saat benda ini melintas pada 2015 lalu.

Pablo Santos-Sanz, seorang astrofisikawan dari Institut Astrofisika Andalusia di Spanyol, mengatakan dalam sebuah pernyataan awal minggu ini.

"Ini berarti bumi akan sangat gelap, namun hanya sedikit lebih reflektif daripada arang."

Menurut Santoz, para astronom masih menantikan tampilan kedua pada batuan berbentuk tengkorak, karena benda ini jangkauan lintasannya sangat unik dan menarik untuk dipelajari.

"Meskipun tahun 2018 tidak akan begitu menguntungkan, namun kita akan dapat memperoleh data baru yang dapat membantu meningkatkan pengetahuan kita, saat benda itu mendekati planet kita." tutur Santos seperti dilansir dari The Sun.

Pada 2015, asteroid spooky berada di jarak yang relatif dekat dengan bumi, yaitu 486.000 kilometer saja atau sekitar 1,3 kali jarak ke bulan. Asteroid aneh ini pertama kali ditemukan oleh para astronom pada 10 Oktober 2015 dengan teleskop Pan-STARRS di Hawaii.

NASA pun menangkap gambar asteroid ini menggunakan Teleskop Radio Green Bank di West Virginia dan Radio Arecibo di Puerto Rico. Dalam pengamatan keduanya, asteroid ini kadang-kadang terlihat menyerupai tengkorak manusia karena kondisi pencahayaan pada momen tertentu.

Rabu, 20 Desember 2017

5 Fakta Tentang UY Scuti, Bintang Terbesar di Alam Semesta yang Bikin Matahari Seperti Kutu


Memandang langit di malam hari dari perspektif mata kita, yang muncul pasti hanya bintang-bintang kecil yang berkelip-kelip. Dari sini sungguh sangat kecil bahkan tak sampai seujung kuku. Tapi, kita tahu jika mereka berukuran sangat besar. Hanya saja jarak yang membuatnya terlihat kecil. Hal yang sama juga akan kamu alami ketika mengarahkan mata ke konstelasi Scutum di atas sana. Ada satu bintang paling terang yang mungkin kita pikir kecil, padahal ia luar biasa besar. Bintang ini bernama UY Scuti
UY Scuti, bintang satu ini terlihat kecil dari sini, tapi sesungguhnya lebih besar daripada yang bisa kita bayangkan. Perbandingan kasarnya adalah jika matahari kita diumpamakan sebesar kelereng, maka UY Scuti setidaknya sebesar mall. Sungguh tak karuan besarnya. Makanya, dengan ukuran ini, UY Scuti kemudian dikatakan sebagai bintang paling besar di alam semesta. Setidaknya sepanjang pengetahuan manusia hingga hari ini.
Sangat menarik untuk membahas bintang satu ini karena rupanya UY Scuti belum begitu dikenal. Dan berikut adalah fakta-fakta soal si bintang raksasa yang akan membuatmu makin terbengong-bengong.

1. Ukuran Pasti Dari UY Scuti

Soal ukuran, sebenarnya dimensi UY Scuti sudah cukup jelas lewat ilustrasi di bagian pembuka tadi. Tapi, pasti penasaran kan dengan ukuran sebenarnya dari bintang satu ini? Ya, menurut para peneliti, bintang satu ini berukuran 1,708 ± 192 R☉ dalam ukuran radius.
Ukuran UY Scuti benar-benar gila [Image Source]
Kalau dikonversikan ke dalam ukuran mil, panjangnya adalah antara 1,054,378,000 – 1,321,450,000. Ini masih dalam satuan mil, belum ke kilometer yang pastinya bakal bertambah-tambah angkanya. Kita tidak akan pernah bisa mendefinisikan ukuran ini dengan tepat. Namun yang jelas, UY Scuti adalah bintang yang sangat-sangat besar.

2. Massa UY Scuti Juga Sangat Menggila

Dengan luas segila itu, jelas UY Scuti juga memiliki massa alias berat yang luar biasa. Para astronom sebenarnya belum bisa memastikan berapa massa bintang raksasa ini. Tapi, diperkirakan jika dikomparasikan dengan matahari kita, massa UY Scuti adalah sekitar 21 miliar lebih berat.
Perbandingan UY Scuti dan Matahari [Image Source]
Nah, untuk mengetahui angka pasti soal berat si bintang gila itu, tinggal ketahui saja berapa massa matahari. Dari data yang ada, dipastikan berat matahari adalah 1.989 × 10 pangkat 30 kilogram. Lalu, untuk tahu berapa massa UY Scuti tinggal kali saja dengan 21 miliar. Bisa menghitungnya? Masa matahari saja sudah tak karuan begitu, apalagi UY Scuti. Kesimpulannya, bintang satu ini memang sangat gila.

3. Seberapa Jauh Jarak Bumi dengan UY Scuti

Secara umum sebenarnya Bumi dan UY Scuti masih dalam satu rumah galaksi yakni Bima Sakti. Tapi, UY Scuti berada di lokasi konstelasi yang berbeda dengan kita yang sangat jauh jaraknya. Makanya, bahkan ketika dilihat dari teleskop raksasa, UY Scuti tak lebih besar dari sebuah titik saja.
Jarak Bumi ke UY Scuti [Image Source]
Lalu, berapa jarak pasti Bumi ke UY Scuti? Jaraknya adalah sekitar 2,9 kiloparsec atau 9.500 tahun cahaya. Biar bisa dapat gambaran, mari kita bedah agak rinci. Nah, awalnya kita ketahui dulu satu tahun cahaya itu seberapa panjang. Kurang lebih sekitar 63.240 AU, satu AU itu sama panjangnya seperti matahari ke Bumi yakni sekitar 149 juta kilometer. Nah, dari sini silakan hitung sendiri berapa 9.500 tahun cahaya itu. Pasti bikin otak langsung migrain.

4. UY Scuti VS  VY Canis Majoris

Sebelumnya diketahui jika bintang terbesar yang berhasil ditelusuri manusia adalah VY Canis Majoris. VY Canis Majoris sendiri kalau dibandingkan dengan matahari adalah butir nasi dengan nasi tumpeng yang lebarnya 2 meter. VY Canis Majoris bertahan selama bertahun-tahun sebagai bintang terbesar, sampai para astronom menemukan UY Scuti.
UY Scuti VS VY Canis Majoris [Image Source]
Ya, UY Scuti kemudian mengejutkan banyak peneliti karena ukurannya diperkirakan lebih besar dari pada VY Canis Majoris. Selisihnya mungkin tidak terlalu besar, hanya seperti bola futsal dan bola basket yang agak lebih besar. Meskipun selisihnya cuma sedikit kalau diilustrasikan, tapi realitanya tentu sudah tak karuan besarnya.

5. Seumpama Matahari Diganti UY Scuti

Mari berandai-andai seumpama matahari kita diganti dengan UY Scuti. Kira-kira apa yang bakal terjadi? Takkan ada yang terjadi selain beberapa planet akan tenggelam di dalam tubuh UY Scuti, termasuk Bumi dan Mars. Alasannya ya karena ukurannya tadi.

5 alasan India, Cina dan Negara Lain Berencana Menjelajah ke Bulan

Tidak ada manusia yang pergi ke Bulan sejak 1972 dan hanya 12 orang yang pernah melakukannya — semuanya orang Amerika.
Tapi daftar ini bisa menjadi jauh lebih panjang tak lama lagi.
Mengapa Bulan? Bukankah kita pernah ke sana? Ya, memang. Tapi sekarang ada alasan-alasan baru yang mendorong berbagai negara untuk mencapai Bulan.
Mengirim manusia dan misi-misi lain ke Bulan direncanakan oleh IndiaCina dan Rusia, juga Jepang dan EropaKorea Selatan dan Korea Utara juga mengarahkan pandangan ke Bulan.
Bahkan NASA tampaknya berniat mengembalikan kedigdayaannya, belum lama ini mengumumkan sebuah visi baru untuk Deep Space Gateway yang meliputi sebuah stasiun persinggahan di Bulan menuju Mars dan lebih jauh lagi. Elon Musk juga menyebut-nyebut pangkalan di Bulan
Perusahaan-perusahaan swasta berlomba-lomba mendapatkan sepotong kue Bulan, terpikat oleh XPRIZE multi-juta dolar Google yang menantang para kandidat untuk mengembangkan metode-metode murah bagi eksplorasi robot angkasa luar.
Semacam perlombaan angkasa luar tampaknya akan kembali berlangsung dengan lebih sengit, karena lima alasan.
Kru Apollo 12 dengan peralatan dan tas Apollo Lunar Hand Tools di Bulan, November 1969.NASA

Alasan 1: visi inovasi

Di masa lalu, sekarang pun masih, salah satu alasan angkasa luar menarik minat dan investasi adalah manusia tampaknya tergerak untuk mengeksplorasi dan mendorong batas, secara fisik dan naluri.

Tapi angkasa luar juga berfungsi sebagai kekuatan pemersatu, memberikan sebuah visi jelas yang mendorong maju teknologi dan inovasi.
Setelah beberapa dekade relatif terabaikan, eksplorasi angkasa luar kembali dipandang mendorong teknologi, mengilhami keterlibatan dengan sains dan teknik, dan menciptakan kebanggaan nasional. Program dalam International Astronautical Congress yang diselenggarakan di Adelaide Australia belum lama ini menangkap sentimen tersebut.

Motivator-motivator tersebut dipandang sangat penting oleh kekuatan-kekuatan ekonomi baru seperti India, Cina, dan Rusia, dan itu artinya para pemain mapan seperti Eropa dan Amerika Serikat harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan posisi.
Pengumuman mutakhir bahwa Australia akan memiliki sebuah badan antariksadiharapkan akan menciptakan peluang-peluang baru bagi negeri itu.

Alasan 2: keuntungan ekonomi dan geopolitik
Paradoksnya, eksplorasi bulan menciptakan kerja sama sekaligus persaingan internasional.
Bahkan jika tidak punya program angkasa luar sendiri, suatu negara bisa mengembangkan instrumen untuk diterbangkan pesawat angkasa luar yang dibangun dan diluncurkan negara lain. Misalnya, pesawat antariksa Chandrayaan-1 milik India membawa berbagai instrumen dari Swedia, Jerman, Inggris, Bulgaria, dan Amerika Serikat ke Bulan. Ini membantu ekonomi berjaringan dan memberikan motivasi kuat untuk menjaga perdamaian.
Persaingan ekonomi dan geopolitik terjadi karena Bulan dipandang sebagai daerah tak bertuan. Tidak ada negara yang diperbolehkan memiliki Bulan, setidak-tidaknya menurut sebuah Traktas PBB 1967 yang disetujui oleh lebih dari 100 negara.
Bagaimanapun juga, ada insentif untuk mengajukan klaim atas Bulan. Misalnya, helium-3 (sebuah isotop dari unsur helium) melimpah di Bulan, tapi langka di Bumi. Inilah bahan bakar potensial fusi nuklir, sebuah sumber energi dengan potensi tak terbatas dan tanpa polusi. Cina, khususnya, menyatakan minat besar terhadap helium-3 Bulan. 
Situasinya tampak sama dengan yang terjadi dengan Antartika pada 1950-an, ketika benua itu dibagi-bagi oleh 12 negara yang memiliki program ilmiah di Antartika pada saat itu. Mengirim sebuah wahana antariksa ke Bulan — sekalipun gagal secara prematur seperti Chandrayaan-1 milik India – bisa memberikan argumen meyakinkan bagi pengakuan sekiranya Bulan dibagi-bagi menjadi zona-zona riset dan pengembangan ekonomi. 
Rusia, Cina, Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat mendaratkan (atau menabrakkan) wahana antariksa di Bulan beberapa dekade sesudah Apollo.

Alasan 3: target mudah
Badan-badan ruang angkasa yang sedang berkembang membutuhkan misi yang sukses, dan Bulan adalah target yang menggoda. Komunikasi radio dalam jarak relatif pendek antara Bumi dan Bulan (384.400 kilometer) nyaris seketika (1-2 detik). Antara Bumi dan Mars, komunikasi dua arah memerlukan waktu sekitar satu jam.
Gravitasi rendah dan tidak adanya atmosfer di Bulan juga memudahkan operasi bagi pengorbit dan pendarat. 
Berbagai misi Luna Rusia menunjukkan bahwa secara teknis dimungkinkan memanfaatkan robot untuk membawa sampel dari Bulan ke Bumi. Cina bermaksud meluncurkan sebuah misi robot ke Bulan dalam 1-2 tahun ke depan untuk mengumpulkan sampel. Jika berhasil, sampel itu akan menjadi yang pertama dibawa dari Bulan sejak Luna 24 pada 1976.

Alasan 4: penemuan-penemuan baru
Meski sudah beberapa dekade dilakukan berbagai observasi, setiap misi baru ke Bulan selalu menghasilkan penemuan-penemuan baru. 
Pesawat luar angkasa Selene milik Jepang dan misi Chandrayaan-1 milik India menemukan distribusi baru mineral di Bulan, dan meneliti daerah-daerah sumber daya potensial.
Penemuan yang menggembirakan adalah keberadaan es air dan senyawa organik lain di bagian-bagian Bulan yang selamanya berada dalam bayang-bayang yang tidak pernah terjamah sinar matahari. Jika ada dalam kuantitas yang memadai, es air di Bulan bisa dipakai sebagai sumber daya untuk menghasilkan bahan bakar atau mendukung hunian manusia. Ini akan sangat menguntungkan bagi misi di masa depan mengingat biaya mahal mengangkut air dari Bumi ke Bulan.
Walaupun kemajuan teknik yang luar biasa diperlukan untuk memperoleh sumber daya tersebut di lingkungan yang dinginnya sampai -250?, tantangan-tantangan semacam itu mendorong kemunculan teknologi-teknologi baru.

Alasan 5: kita belajar tentang Bumi
Di luar segi-segi praktis, eksplorasi Bulan mengungkapkan ide-ide yang sepenuhnya baru tentang asal mula tata surya.
Sebelum misi Apollo, planet-planet dianggap terbentuk dalam kurun waktu lama karena tumpukan lambat partikel-partikel debu. Batuan Bulan yang dibawa ke Bumi oleh misi Apollo mengubah gagasan itu, boleh dibilang, dalam semalam. Sekarang kita tahu bahwa tabrakan dahsyat antara planet-planet biasa terjadi, dan salah satu tabrakan semacam itu antara planet seukuran Mars dengan Bumi bisa jadi menghasilkan Bulan (animasi).
Kita juga tahu bahwa bagian-bagian gelap di permukaan Bulan adalah bekas benturan asteroid yang dilontarkan karena pergeseran di orbit Yupiter dan Saturnus.
Penelitian-penelitian tentang Bulan di masa depan pasti akan mendatangkan wawasan lebih mendalam lagi tentang Bumi, planet kediaman kita.
Eksplorasi ruang angkasa bukan hanya soal “di luar sana”. Perjalanan ke Bulan menciptakan lapangan kerja, inovasi teknis, dan penemuan-penemuan baru yang meningkatkan kehidupan kita semua “di bawah sini”.

10 MISTERI LUAR ANGKASA!

Luar angkasa selain luas ternyata juga menyimpan sejuta misteri yang membuat manusia penasaran. Bahkan ilmu pengetahuan yang sudah maju sekalipun masih sangat sulit untuk memecahkan misteri yang ada di balik luar angkasa ini. Ini dia 10 misteri luar angkasa yang masih belum terpecahkan sampai sekarang.

10. Portal Penghubung Universe

Begitu banyak film yang membahas tentang paralel universe, kurang lengkap rasanya jika kita tidak membicarakan bagaimana caranya kita pergi ke universe lain bukan?. Adakah suatu tempat atau alat yang bisa menghantarkan kita ke alam lain. Sebuah portal menuju universe lain mungkin? 
Sebuah studi dilakukan terhadap teleportasi quantum. Dimana teleportasi quantum tersebut dianggap sukses. Teleportasi quantum tersebut menggunakan sebuah bahan material kecil dan dikirimkan menuju suatu tempat tertentu. Namun percobaan kedua gagal karena material tersebut terlebih dahulu hancur saat proses replika.

9. Suara Di Luar Angkasa

Untuk bisa didengar oleh manusia, gelombang suara harus menggunakan media perantara. Tanpa media perantara itu, gelombang suara tidak akan bisa didengar oleh manusia. Di luar angkasa yang memiliki atmosfir berbeda dengan bumi, membuatnya tidak memungkinkan gelombang suara untuk bisa terdengar oleh manusia. 
Namun melalui frekuensi tertentu, ternyata merekam suara di luar angkasa itu bisa dilakukan. Gelombang suara yang disampaikan ini di deteksi dengan menggunakan radio Cassini dan Plasma Science Instrument (RPWS) pada tanggal 8 Desember 2000. Suara itu terdengar dari jarak sekitar 23 juta km dari planet Jupiter.

8. Lubang Putih

Albert Einstein pernah melakukan pencapaian luar biasa dengan membuktikan keberadaan lubang hitam dengan menggunakan ilmu matematika. Berkat peninggalan Albert Einstein itulah sekarang kita dapat menemukan sejumlah lubang hitam yang berada di luar angkasa.
Yang membuat lebih mengejutkan adalah selain lubang hitam, ternyata ada juga lubang putih di luar angkasa. Jika lubang hitam dapat menghisap segala macam benda di luar angkasa, maka lubang putih bersifat kebalikannya. Lubang putih akan memuntahkan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Sayangnya adalah karena tidak ada benda yang dimuntahkan oleh lubang putih, kita mengalami kesulitan untuk menebak misteri apa yang terdapat di luar angkasa.

7. Bagaimana Cara Terbentuknya Galaksi

Dunia pengetahuan sudah berhasil menebak bagaimana caranya bintang dan planet terbentuk. Tapi setelah itu, muncul pertanyaan baru yang lebih sulit. Bagaimana caranya sebuah galaksi terbentuk. 
Para ilmuwan mengetahui bahwa galaksi tidak tersebar secara acak di luar angkasa. Justru galaksi ditemukan dalam bentuk kelompok, dimana kelompok tersebut dinamai dengan cluster super. Saat ini ilmuwan baru memperkirakan 2 cara bagaimana caranya galaksi terbentuk. Cara pertama adalah gas hasil ledakan Big Bang berkumpul dan membentuk sebuah galaksi baru, yang kemudian bintang dan planet lahir. Kedua, gas dari Big Bang membentuk bintang dan planet di alam semesta. Bintang dan planet tersebut bergerak ke tempat yang berbeda diakibatkan oleh gravitasi.

6. Simulacrum Di Nebula

Salah satu misteri di luar angkasa yang berhasil tertangkap oleh kamera. Foto yang dimabil dari Eagle Nebula ini menampilkan bagaimana caranya sebuah planet terbentuk dari kumpulan awan gas. Yang membuat fenomena ini lebih heboh adalah ketika foto ini diperbesar, nampak sesosok bentuk seperti manusia di balik awan. Misteri sosok manusia yang muncul di balik awan tersebut bahkan membuat ilmuwan kebingungan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

5. Reruntuhan Bangunan Di Bulan

Misteri di luar angkasa lainnya yang belum terpecahkan salah satunya terjadi di bulan. Salah satu saksi mata bernama Karl Wolfe memberikan sebuah testimoni. Testimoni tersebut dibuat ketika dirinya masih berapa di wilayah private Langley Air Force Base. Dimana tempat tersebut menjadi tempat NSA membawa informasi penting yang didapat dari bulan.
Seorang pilot kelas 2 menunjukan padanya beberapa foto bangunan yang ditemukan di bulan. Terdapat beberapa bangunan tidak biasa dan sejumlah jalan. Penemuan tersebut membuat orang-orang bertanya, apakah ada kehidupan di bulan? Kenapa kita tidak mengetahui bahwa ada kehidupan lain di luar angkasa?

4. Kehidupan Extraterrestrial

Manusia selalu bertanya-tanya apakah ada kehidupan lain di luar angkasa. Beberapa ada yang percaya bahwa adanya makhluk asing di luar angkasa, beberapa lainnya bersikap tidak percaya. Meskipun begitu ada beberapa orang yang mengaku pernah bertemu dengan alien ini. 
Salah satu dari astronot Mercury meluncur ke luar angkasa pada 15 Mei 1963 menggunakan sebuah pesawat kapsul melalui 22 orbit. Ketika mencapai orbit terakhir, Mayor Gordon Cooper menemukan sebuah stasion di Muchea (dekat Perth, Australia). Di stasiun itu, Cooper dapat melihat sebuah objek menyala berwarna hijau. Objek terang itu dengan cepat mendekati kapsul pesawatnya. Setelah kejadian itu, Cooper mengatakan bahwa UFO itu nyata. Apakah ini berarti memang ada kehidupan lain di luar angkasa?

3. Dark Matter

Kembali lagi membahas tentang apa yang telah ditemukan oleh Albert Einstein. Persamaan Einstein yang terkenal yakni E= MCmerupakan persamaan yang sudah dikenal oleh dunia. Tapi ketika persamaan tersebut di aplikasikan terhadap luar angkasa, terjadi suatu keanehan. Ketika kita menggunakan persamaan tersebut untuk mencari zat yang ada di luar angkasa, hanya 4% yang dapat ditemukan. 
Sisanya? Dalam ilmu astronomi dan kosmologi, dark matter adalah sebuah teori mengenai suatu bentu zat yang tidak bisa dideteksi melalui radiasu yang dipancarkan. Namun keberadaannya dapat disimpulkan berasal dari gravitasi zat tersebut. Di luar angkasa, dark matter dan dark energy merupakan unsur terbesar atau terbanyak di luar angkasa.

2. Paralel Universe

Paralel universe, meta-universe, atau multiverse adalah suatu misteri yang masih belum terpecahkan hingga kini. Banyak ilmuwan yang penasaran akan keberadaan dari paralel universe ini. Istilah paralel universe ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang filosofi dan psikologi Amerika William James pada tahun 1895.
Keberadaan paralel universe ini memunculkan berbagai pertanyaan, seperti apakah universe lain tersebut, apakah terdapat orang yang mirip dengan kita, bagaimana perhitungan waktu disana, apakah ada jalan untuk bisa melakukan perjalanan menuju paralel universe. Dikarenakan tidak ada seorangpun yang mampu membuktikan keberadaan paralel universe, banyak teori yang membahas paralel universe ini menolak kebenaran akan teori paralel universe tersebut. Para ilmuwan hanya akan percaya jika ada bukti nyata seseorang atau sesuatu berhasil melakukan perjalan paralel universe.

1. Dark Energy

Setelah ada dark matter, kini ada pula yang namanya dark energy atau energi hitam. Sama halnya dengan dark matter, dark energy merupakan misteri terbesar yang masih belum bisa dipecahkan oleh siapapun di dunia ini. Dark energy yang menyelimuti luar angkasa cenderung semakin bertambah mengikuti luasnya luar angkasa.
Dalam permodelan standar kosmologi, dark energy memiliki massa sebesar 74% dari total massa luar angkasa. Sifat asli tentang dark energy masih berusaha dicari tahu sampai saat ini. Perkiraan sementara, dark energy bersifat homogen, tidak terlalu padat, dan tidak diketahui interaksinya dengan materi lain yang ada di luar angkasa.

NASA Akan Tinjau 3 Wilayah Ini untuk Ekspedisi Mars 2020!



California - NASA dipastikan akan meneruskan misi khusus ekspedisi Mars pada 2020. Salah satunya adalah mengerahkan robot rover Spirit untuk meninjau lokasi penelitian kehidupan, di mana akan dilakukan pengeboran material.

Hingga kini, Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut sudah mencatat tiga wilayah drilling(pengeboran) di Mars. Dalam sebuah workshop yang diadakan ilmuwan NASA di Monrovia, California, mereka mengurutkan data wilayah potensial yang dikirimkan Mars Reconnaissance Orbiter agar nantinya menjadi wilayah penelitian.

Dilansir dari Engadget, Rabu (15/2/2017), wilayah pertama adalah kawah Jezero. Kawasan itu merupakan kawasan danau raksasa yang terhubung dengan sungai besar.

Para ilmuwan meyakini, wilayah itu paling ideal, yang mana mereka berharap dapat menemukan material pendukung adanya kehidupan di Mars.

Wilayah kedua adalah Northeast Syrtis, berupa lereng curam yang diisi oleh aliran air panas. Sementara wilayah terakhir adalah Columbia Hills, yang menjadi daerah 'kontroversial' yang sempat ditemukan Spirit beberapa waktu lalu.

Saat itu, Spirit menemukan bebatuan silikon dioksida, yang serupa seperti bebatuan deposit mineral hidrotermal di Bumi.

Proyek besar ini diprediksi akan berlangsung selama dua tahun. Para ilmuwan akan terus melakukan proses pengeboran hingga wilayah ketiga. Nantinya, sampel material meteorit dan geologis dari pengeboran akan dikirim ke Bumi untuk dipelajari lebih lanjut.

Mengapa Pluto Bisa Pancarkan Sinar X?

California - Pluto adalah salah satu objek luar angkasa paling menarik untuk ditelusuri. Pada 2015 NASA mencetak rekor baru dengan mengirim New Horizons ke orbitnya.

Walau pencapaiannya terbilang sukses, masih banyak misteri yang belum bisa dipecahkan NASA tentang Pluto, termasuk fenomena mengapa ia bisa memendarkan sinar X dari permukaan.

Peristiwa tersebut dibuktikan dari foto jepretan kamera New Horizons yang diunggah pada akhir 2015. Pada foto itu, planet kerdil tersebut memperlihatkan gumpalan cahaya biru yang diduga kuat merupakan sinar X.

Para astronom kaget mengapa Pluto bisa memancarkan sinar X. Pasalnya, Pluto adalah planet dengan bebatuan bersuhu dingin. Logikanya, mustahil bagi Pluto bisa mengeluarkan sinar X.

Spekulasi ilmiah para astronom akhirnya sampai pada teori bahwa sinar X Pluto yang muncul akibat cahaya matahari. Faktanya, matahari tidak hanya bisa memberikan cahaya dan panas, melainkan juga partikel yang mengalir. Jadi, partikel-partikel Matahari yang bertemu dengan Pluto bisa jadi menciptakan sinar X.

Teori ini memang belum bisa diakui kebenarannya sebab Pluto adalah planet terjauh, bahkan di luar Tata Surya. Jaraknya saja sekitar 6 miliar kilometer dari Matahari.

Jadi, untuk bisa sampai ke Pluto, partikel cahaya Matahari setidaknya butuh waktu sangat lama. Karena itu, mereka masih terus mencari tahu alasan mengapa sinar X itu benar-benar terpancar dari permukaan planet.

Sebagai informasi, New Horizon telah berhasil menangkap beberapa citra permukaan Pluto sepanjang 2015. Salah satunya adalah kemungkinan keberadaan gunung berapi di planet tersebut.

Selain itu, pada awal misi, permukaan Pluto disebut-sebut memiliki kondisi serupa Bumi. Hanya, atmosfer Pluto lebih banyak dipengaruhi nitrogen yang membuat titik bekunya mencapai -210 derajat.
Misi penjelajahan Pluto dengan pesawat tak berawak ini dimulai pada 2006. Setelah sembilan tahun melakukan perjalanan, pesawat itu akhirnya mengirimkan konfirmasi kedatangannya di Pluto pada Juli 2015.

Source : http://tekno.liputan6.com/read/3021657/mengapa-pluto-bisa-pancarkan-sinar-x